Kumpulan
Shalat Sunnah
1.
SHALAT SUNNAH WUDHU
Shalat sunat wudhu
atau yang disebut juga dengan shalat syukrul wudhu adalah shalat yang
dikerjakan setelah berwudhu. Tata cara pelaksanannya adalah:
a.
Sehabis
berwudhu kita disunahkan membaca doa:
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdauu laa syarika lahu wa asyhadu
anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj’alnii minat-tawwaabiina
waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash-shaalihiin.
Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan
selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ahli taubat,
dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang
yang saleh.”
b.
Selesai
membaca doa tersebut, lalu melaksanakan shalat sunah wudhu 2 rakaat.
Niatnya:
Ushallii sunnatal-wudhuu’I rak’ ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: ”Aku niat shalat sunah wudhu 2 rakaat karena Allah.”
c.
Shalat
ini dikerjakan 2 rakaat sebagaimana shalat yang lain dengan ikhlas sampai
salam.
d.
Keutamaan Shalat Syukrul Wudhu
“Rasulullah berkata kepada Bilal: Ceritakanlah kepadaku amal apa yang
amat engkau harapkan dalam Islam, sebab aku mendengar suara kedua sandalmu di
surga? Bilal menjawab: Tidak ada amal ibadah yang paling kuharapkan selain setiap
aku berwudhu baik siang atau malam aku selalu shalat setelahnya sebanyak yang
aku suka” . (HR
Bukhari)
2.
SHALAT
TAUBAT
Shalat Taubat adalah
shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim jika ingin bertaubat terhadap
kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua raka'at dengan
waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia bangun
(bangkit) dan bersuci, kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon
ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya”.
Kemudian beliau membaca ayat :
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada
Allah – Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. (QS
Ali-Imran: 135)
Tata Cara Shalat Taubat
Jumlah rakaatnya 2, 4 sampai 6
rakaat.
Niat shalat taubat:
“Ushallii sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku niat shalat sunat taubat dua rakaat karena Allah.”
Doanya:
“Astagfirullahal azhiim al ladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu
wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa
naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa.”
Artinya:
Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, aku mengaku bahwa
tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang hidup terus selalu terjaga. Aku memohon
taubat kepada-Nya, selaku taubatnya seorang hamba yang banyak berdosa, yang
tidak mempunyai kekuatan untuk berbuat mudharat ataupun manfaat, untuk mati
atau hidup maupun bangkit nanti.
3.
SHALAT
DHUHA
Shalat Dhuha
adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik.
Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya
(kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat dhuha
bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka'at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka'at sekali
salam.
Tata Cara
Shalat Dhuha
1. Pada rakaat pertama setelah
Al-Fatihah membaca surat Asy-Syams
2. Pada rakaat kedua membaca surat
Adh-Dhuha
Niat shalat dhuha adalah:
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya:
Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.
Doa yang dibaca setelah shalat dhuha:
"Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu,
kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan
itu, perlindungan-Mu". "Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit,
turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah,
jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan,
keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang
telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh".
Rahasia dan
Keutamaan shalat Dhuha
Hadits Rasulullah saw yang
menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:
1.
Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia
berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
"Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala" (HR Muslim).
"Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala" (HR Muslim).
2.
Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash
radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
"Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: "Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
"Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: "Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; "Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari
mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan
cepat kembalinya? Mereka menjawab; "Ya! Rasul berkata lagi:
"Barangsiapa yang berwudhu', kemudian masuk ke dalam masjid untuk
melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya),
lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya." (Shahih al-Targhib: 666)
3.
Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat
Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan
dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
"Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge." (Shahih al-Jami`: 634)
"Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge." (Shahih al-Jami`: 634)
4.
Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda'
ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
"Allah ta`ala berkata: "Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku
empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran)
pada sore harinya" (Shahih
al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga
disebutkan:
"Innallaa
`azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi'arba`i raka`at
ukfika bihinna akhira yaumika"
Artinya:
Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: "Wahai anak Adam,
cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore
harimu
5.
Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah
saw bersabda:
"Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk
melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan
haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti
orang yang melaksanakan `umrah....(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits
yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang
mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk
mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia
mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna,
sempurna" (Shahih
al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
"Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng,
akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di
lautan." (HR Tirmidzi)
4. SHALAT TAHAJUD
Shalat Tahajud
adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas isya
sampai menjelang subuh.
Jumlah rakaat pada shalat ini tidak
terbatas, mulai dari 2 rakaat, 4, dan seterusnya.
a.
Pembagian Keutamaan Waktu Shalat Tahajud
1. Sepertiga malam, kira-kira mulai
dari jam 19.00 samapai jam 22.00
2. Sepertiga
kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00
3. Sepertiga
ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh.
b.
Niat shalat
tahajud
“Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa”
Artinya:
“Aku niat
shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah”
c.
Doa yang dibaca setelah shalat tahajud:
“Rabbanaa aatina fid-dun-yaa
hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.”
Artinya:
“Ya Allah Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api
neraka.”
Dalam hadits Bukhari dinyatakan,
bahwa Rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud
membaca doa:
“Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin,
wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu
nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal-haqqu wa
liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun,
wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun,
waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakaltu
wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa
qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal muqaddimu wa
antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata
illa billah.”
Artinya:
Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan
alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay
langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu
adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu
adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya
Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami
kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum.
Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang
kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan
Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin.
Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah.”
d.
Setelah itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut :
“Astagfirullaahal
azhim wa atuubu ilaiih”
Artinya:
“Kami memohon ampunan kepada
Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya”
e.
Keutamaan
Shalat Tahajud
Sahabat
Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat.” (HR Tirmidzi)
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat.” (HR Tirmidzi)
Bersabda
Nabi Muhammad saw:
“Seutama-utama shalat sesudah
shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam.” (HR Muslim).
Selain
itu, Allah sendiri juga berfirman:
“Pada malam hari, hendaklah
engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan
mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”
(QS Al-Isra’: 79).
Dari
Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw.
Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang
muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan
akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap
malam.” (HR Muslim dan Ahmad).
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)
f.
Kiat Mudah Shalat Malam/Qiyamullail
Agar
kita diberi kemudahan bangun malam untuk melakukan shalat malam, cobalah
tips-tips berikut ini:
1. Aturlah aktivitas di siang hari agar
malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu lelap.
2. Makan malam jangan kekenyangan,
berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur.
3. Hindari maksiat, sebab menurut
pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5
bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”
4. Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan
keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita termotivasi untuk melaksanakannya.
5. Tumbuhkan perasaan sangat ingin
bermunajat dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
6. Baik juga jika janjian dengan
beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau
handphone.
7. Buat kesepakatan dengan istri dan
anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam
dalam sepekan.
8. Berdoalah kepada Allah swt. untuk
dipermudah dalam beribadah kepadaNya.
5.
SHALAT HAJAT
Shalat Hajat
adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ia memiliki hajat tertentu
dan ia ingin hajat tersebut dikabulkan oleh AllahSWT.
Shalat dilakukan minimal 2 raka'at
dan maksimal 12 raka'at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat
dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk
melakukan shalat (lihat pada shalat sunnat).
a. Niat shalat
hajat
“ Ushallii sunnatal haajati rak’aataini lillaahi ta’aala.”
Artinya:
“Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
b. Doa Shalat Hajat
Setelah selesai shalat hajat, lalu
membaca istigfar.
Dalam kitab Tajul Jamil lil ushul,
dianjurkan setelah shalat hajat membaca istigfar 100x, seperti kalimat istigfar
yang biasa atau sebagai berikut:
“Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.
Artinya:
“Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat
kepada-Mu”
c. Selesai membaca
istigfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:
“Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an
ashaabihir ridhar ridhaa.”
Artinya:
“Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad,
kesejahteraan yang diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”
“Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil
‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa
‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli
itsmin. Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu
walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.”
Artinya:
Artinya:
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha
Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji
bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang
mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh
keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku,
melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau
beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan
Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.” Setelah itu, mohonlah kepada Allah
apa yang kita inginkan, insya Allah, Allah mengabulkannya. Amin.
d. Keutamaan
Shalat Hajat
Sabda Rasulullah:
"Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua
rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia
pinta cepat atau lambat."
(HR Ahmad)
Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi).
Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi).
6.
SHALAT SUNNAH TASBIH
Shalat sunat tasbih
adalah shalat sunat yang di dalamnya dibacakan kalimat tasbih sebanyak 300
kali.
Niat shalat tasbih:
“Ushallii sunnat tasbihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa”
Artinya:
"Aku niat shalat sunat tasbih dua rakaat, karena Allah."
Tata Cara Shalat Tasbih
Shalat tasbih dilakukan 4 raka'at
(jika dikerjakan siang maka 4 raka'at dengan sekali salam, jika malam 4 raka'at
dengan dua salam ) sebagaimana shalat biasa dengan tambahan bacaan tasbih pada
saat-saat berikut:
NO
|
Waktu
|
Jml.
Tasbih
|
1
|
Setelah
pembacaan surat al fatihah dan surat pendek saat berdiri
|
15
kali
|
2
|
Setelah
tasbih ruku' (Subhana rabiyyal adzim...)
|
10
Kali
|
3
|
Setelah
I'tidal
|
10
Kali
|
4
|
Setelah
tasbih sujud pertama (Subhana rabiyyal a'la...)
|
10
Kali
|
5
|
Setelah
duduk diantara dua sujud
|
10
Kali
|
6
|
Setelah
tasbih sujud kedua
|
10
Kali
|
7
|
Setelah
duduk istirahat sebelum berdiri (atau sebelum salam tergantung pada raka'at
keberapa)
|
10
Kali
|
Jumlah total satu raka'at
|
75
|
|
Jumlah total empat raka'at
|
4
X 75
= 300 kali |
7.
SHALAT SUNNAH AWWABIN
Shalat sunat awwabin
adalah shalat sunat yang dikejakan selesai mengerjakan shalat sunat ba’da
magrib, dilakukan sebanayak 2 sampai dengan 6 rakaat.
a. Adapun tata cara pelaksanaannya
adalah sebagai berikut:
Shalat 2 rakaat dengan niat:
Ushallii
ral’ataini shalaatal-awwaabiina sunnatal lillaahi ta’aallaa.
Artinya:
“Aku niat shalat dua rakaat sunat awwabin, karena
Allah.
b.
Sesudah
membaca Fatihah pada rakaat pertama, bacalah:
·
surat Al-Ikhlas 6x
·
surat Al-Falaq 1x
·
surat An-Naas 1x
begitupun
dengan rakaat kedua.
c. Sehabis salam dua rakaat, maka shlat
lagi 2 rakaat. Dan dibaca pada rakaat pertama dan kedua setelah Al-Fatihah mana
saja surat yang dikehendaki. Niatnya, sebagaimana yang telah dijelaskan di
atas.
d. Sesudah itu, berdiri lagi dengan
niat sama seperti sebelumnya, dilaksanakan 2 rakaat, dengan bacaan pada rakaat
pertama sesudah Al-Fatihah, bacalah surat Al-Kafirun dan pada rakaat kedua
sesudah membaca Al-Fatihah bacalah surat Al-Ikhlas.
Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
"Barang siapa shalat 6 rakaat setelah magrib, di sela-selanya tidak berbicara kotor, maka ia mendapatkan pahala ibadah selama12 tahun.”
Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
"Barang siapa shalat 6 rakaat setelah magrib, di sela-selanya tidak berbicara kotor, maka ia mendapatkan pahala ibadah selama12 tahun.”
Kemudian beliau juga meriwayatkan
dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa shalat 20 rakaat setelah maka Allah mambangun rumah di sorga untuknya", Tirmidzi berkata, hadist Abu Harairah "gharib" (hanya diriwayatkan seorang rawi yang tidak kuat).”
"Barangsiapa shalat 20 rakaat setelah maka Allah mambangun rumah di sorga untuknya", Tirmidzi berkata, hadist Abu Harairah "gharib" (hanya diriwayatkan seorang rawi yang tidak kuat).”
Tabrani juga meriwayatkan dari Ammar
bin Yasir, Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa melakukan shalat 6 rakaat setelah maghrib, maka diampuni dosanya meskipun sebanyak ombak lautan.
"Barangsiapa melakukan shalat 6 rakaat setelah maghrib, maka diampuni dosanya meskipun sebanyak ombak lautan.
8.
Solat Safar
Apabila
seseorang hendak berpergian, sebelum meninggalkan rumah, ia dianjurkan
mengerjakan solat safar dua rakaat; demikian pula sesudah tiba di rumah
kembali.
Caranya sama dengan mengerjakan
solat subuh, hanya niatnya berlainan, yaitu berniat solat safar sunnat kerana
Allah SWT. Selesai solat berdoalah agar perjalanan diridhai, dimudahkan dan
diselamatkan Allah SWT. dalam perjalanan, baik pribadi, tugas maupun keluarga
yang ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar